Rabu, 25 April 2012







Teknologi dan Pendidikan


I.          Persinggungan Teknologi dan Pendidikan
Dewasa ini pendidikan dan Teknologi tidak dapat dipisahkan. Contoh ynag paling nyata adalah penggunaan computer. Dengan computer kita dapat mengoptimalkan waktu, dan tentunya lebih efisien. Teknologi bukanlah sesuatu yang asing lagi di tengah-tengah masyarakat, terutama dalam mendukung dunia pendidikan. Teknologi merupakan salah satu hasil dan aplikasi pendidikan, sementara pendidikan itu sendiri juga didukung oleh keberadaan teknologi. Hasil dan aplikasi yang dimaksud adalah bahwa pendidikan mampu memerluas pengetahuan seseorang, dan pengetahuan ini memunculkan ide-ide kreatif untuk menciptakan kemudahan demi kemudahan dalam kehidupan melalui teknologi. Contohnya yaitu yaitu seseorang yang berlatar belakang pendidikan yang berhubungan dengan computer mampu menciptakan software terbaru, dimana Software  ini dapat kembali diamanfaatkan untuk mendukung proses pembelajaran. Contoh softwarenya yaitu SPSS. SPSS ini mampu memberikan kemudahan untuk mempelajari statistika.
II.        Penggunaan Internet dalam Dunia Pendidikan di Indonesia Khususnya Medan
Internet adalah inti dari komunikasi melalui computer. System internet berisi ribuan jaringan computer yang terhubung dengan seluruh dunia, menyediakan informasi yang tak terhingga yang dapat diakses oleh semua murid. Internet merupakan salah satu teknologi yang juga sangat dekat dan tidak asing lagi bagi kita. Dalam bidang pendidikan internet biasanya digunakan sebagai sumber tambahan untuk mencari bahan ajar sampai kepada pengerjaan tugas yang kesemuanya dapat diakses dengan menggunakan internet. Bila dibandingkan teori yang ada di dalam buku dengan kehidupan nyata di Medan, penggunaan internet pada umumnya dikenalkan ditingkat SMP, tetapi pemanfaatan ini menurut kelompok kami belum maksimal. Ketidakmasimalan penggunaan internet ini disebabkan oleh pemahaman guru yang masih kurang mengenai penggunaan internet. Berdasarkan teori yang ada seharusnya anak SMP sudah mampu menerapkan penggunaan email dalam pembelajaran dan mengakses situs-situs yang dapat digunakan sebagai tambahan pembelajaran selain pelajaran yang didapat dari  sekolah tetapi pada nyata nya tidak demikian.  Ketidakmasimalan  ini juga disebabkan oleh situs-situs internet yang lebih menarik, seperti banyaknya game-game online dan jejaring social lainnya.  
III.       Sudut Pandang Mahasiswa Psikologi Pendidikan mengenai Ubiquitos Computing
Ubiquitos computing adalah kebalikan dari realitas virtual. Jika realitas virtual menempatkan orang di dalam dunia yang diciptakan oleh computer, ubiquitos computing memaksa computer eksis di dunia manusia. Menurut pandangan kami sebagai mahasiswa, ubiquitos computing ini dapat sangat membantu mahasiswa mengakses segala macam informasi khususnya mengenai pendidikan secara lebih cepat. Misalnya kita tidak perlu lagi harus mengunjungi perpustakaan untuk mencari informasi di waktu yang terdesak, kita dapat langgung menggunakan internet untuk mencari referensi lainnya yang kita butuhkan. Contoh media yang paling dekat dengan kita saat ini adalah handphone yang diengkapai dengan aplikasi internet. Contoh lainnya yaitu perangkat computer baru yang lebih kecil adalah portabel  yang mungkin akan menggantikan computer desktop

Selasa, 10 April 2012

10 Langkah Mudah Meningkatkan Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri menjadi salah satu penentu dalam kita menjalani hari dan kehidupan. Orang dengan kepercayaan diri yang tinggi biasanya mudah bergaul dan mendapat teman. Mereka cenderung memiliki hubungan yang lebih baik dengan teman sebaya dan orang dewasa. Mereka merasa lebih bahagia, lebih mudah menerima kesalahannya, berurusan dengan kegagalan dan kekecewaan, dan cenderung mampu bertahan pada sesuatu hingga berhasil (meski pernah gagal). Memang dibutuhkan usaha untuk mengembangkan kepercayaan diri, tapi jika Anda berhasil melakukannya, Anda memiliki modal besar untuk bahagia dengan kehidupan Anda.
Kepercayaan diri menyangkut seberapa besar kita merasa dihargai, dicintai, diterima, dan dianggap baik oleh orang lain. Namun fakta yang sering tak kita sadari adalah, kepercayaan diri sebenarnya ditentukan oleh seberapa banyak kita menghargai, mencintai, dan menerima diri sendiri. Ya, diri sendiri.
Seorang pribadi dengan kepercayaan diri yang sehat, akan mampu merasa nyaman dengan diri mereka sendiri. Mereka menghargai nilai-nilai yang mereka pilih atau percayai, mereka juga bangga pada kemampuan, keterampilan, dan prestasi yang dimiliki. Orang kepercayaan dirinya rendah mungkin merasa seolah-olah tidak akan ada yang menyukai dirinya, atau tak ada yang mau menerima dia. Buruknya lagi, dia merasa tidak dapat melakukan apapun dengan baik. Oh, betapa ia menyia-nyiakan dirinya sendiri… .
Nah, Anda tidak ingin hal-hal buruk akibat kepercayaan diri yang rendah mengacaukan hidup Anda yang berharga, bukan? Jika Anda ingin meningkatkan kepercayaan diri Anda, berikut adalah beberapa langkah untuk mulai memberdayakan diri sendiri:
  1. Cobalah untuk berhenti berpikir negatif tentang diri Anda. Jika selama ini Anda terbiasa fokus pada kekurangan Anda, mulai sekarang, berpikirlah  tentang hal-hal positif yang Anda miliki. Yakinlah, Anda memiliki lebih banyak hal positif dan lebih penting. Ketika Anda sedang merasa kurang percaya diri, lawanlah dengan mengatakan sesuatu yang positif tentang diri Anda. Setiap hari, tuliskan tiga hal tentang diri Anda yang membuat Anda bahagia.
  2. Cobalah hal-hal baru. Mencobai sesuatu yang baru dapat merangsang Anda mengenali kemampuan-kemampuan yang tadinya tak Anda sadari. Berbanggalah dengan kemampuan-kemampuan baru itu.
  3. 3.      Bangga dengan pendapat dan ide-ide Anda. Jangan takut untuk menyuarakan mereka.
  4. 4.      Tentukan tujuan. Pikirkan tentang apa yang Anda ingin capai, kemudian buatlah rencana bagaimana melakukannya. Setialah pada rencana Anda, dan ikuti setiap kemajuannya.
  5. 5.      Kejarlah prestasi, BUKAN kesempurnaan. Beberapa orang menjadi tak bisa berbuat apapun karena mengejar kesempurnaan. Daripada menahan kemajuan diri dengan pikiran seperti, “Aku tidak akan main musik lagi sampai punya gitar baru“;lebih baik pikirkan hal-hal yang bisa Anda lakukan dengan baik, tentang apa yang Anda sukai, dan lakukan saja.
  6. 6.      Lihat kesalahan sebagai kesempatan belajar. Terimalah bahwa Anda melakukan kesalahan sebagaimana semua orang pernah melakukannya. Kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Ingatkan diri Anda bahwa bakat seseorang terus-menerus berkembang, dan semua orang memiliki kelebihan pada hal-hal yang berbeda – itu yang membuat orang yang menarik.
  7. 7.      Berikan kontribusi. Membantu membersihkan lingkungan, membantu teman yang sedang kesulitan, atau menjadi sukarelawan (volunteer) pada lembaga sosial, adalah beberapa pilihan. Dengan demikian Anda telah membuat perbedaan, dan bahwa bantuan Anda tersebut dihargai tentu akan meningkatkan kepercayaan diri Anda.
  8. Olahraga! Olahraga dapat meredakan stres, dapat membuat Anda lebih sehat dan lebih bahagia.
  9. Kenali apa yang bisa Anda ubah, dan apa yang tidak bisa. Jika Anda menyadari bahwa Anda tidak puas dengan sesuatu pada diri Anda (dan itu bisa diubah), lakukan perubahan hari ini juga! Jika sesuatu yang kurang memuaskan Anda itu tidak bisa Anda ubah (misal: tinggi badan), maka lebih baik mulailah untuk berusaha menerima diri apa adanya.
  10.  Bersenang-senang!Nikmatilah waktu bersama dengan orang-orang yang Anda sayangi, lakukanlah hal-hal yang Anda sukai. Santai, nikmatilah hidup Anda.
Tidak pernah ada kata terlambat untuk meningkatkan kepercayaan diri yang sehat. Memang ada beberapa luka emosional yang dalam yang kadang meluluhlantakkan kepercayaan diri seseorang. Sebagai contoh, peristiwa perkosaan, korban kekerasan dalam pacaran, juga hilangnya anggota badan. Untuk kasus semacam ini, bantuan profesional seperti psikolog, konselor atau terapis dibutuhkan. Para ahli profesional ini akan bertindak sebagai pemandu, membantu orang belajar untuk mencintai diri sendiri dan menyadari hal-hal unik dan spesial yang ada pada dirinya.
http://quackielovesgunny.wordpress.com/2012/03/13/10-langkah-mudah-meningkatkan-kepercayaan-diri/

Sabtu, 07 April 2012


HASIL DISKUSI KELOMPOK MATERI PSIKOLOGI SEKOLAH
  

  • PERBANDINGAN ANTARA PSIKOLOGI PENDIDIKAN, SEKOLAH DAN GURU BK
1.     PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Psikologi pendidikan merupakan ilmu pengetahuan yang menyelidiki segi-segipsikologi dalam situasi pendidikan. Psikologi pendidikan sebagai bagian dari studi psikologi, berusaha sejauh mungkin untuk lebih berhasil dalam memformulasikan tujuan pendidikan, penyususunan kurikulum dan pengorganisasian proses belajar mengajar. Psikologi pendidikan berusaha memecahkan masalah-masalah, antaralain:
1.  Pengaruh pembawaan dan lingkungan atas belajar.
2. Teori dan proses belajar.
3. Hubungan taraf kesiapan belajar.
4. Perbedaan individu dan pengaruhnya terhadap hasil pendidikan.
 5. Perubahan batiniah yang terjadi selama belajar.
6. Hubungan antara teknik mengajar dan hasil belajar.
7.         Teknik evaluasi yang efektif atas kemajuan yang dicapai anak didik.
8. Perbandingan hasil pendidikan formal dan pendidikan informal atas individu.
9.        Nilai sikap ilmiah terhadap pendidikan yang dimiliki para petugas pendidikan(guru).
10.           Pengasuh kondisi sosial anak didik atas pendidikan yang diterima.

2.    PSIKOLOGI SEKOLAH
Psikologi sekolah adalah salah satu bidang dari beberapa bidang psikologi pendidikan. Tujuan adanya psikologi sekolah adalah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi.  Beberapa Tugas Psikolog Sekolah Adalah :
1.   Membantu pendidik dalam melaksanakan kelas yang aman, kelas sehat di lingkungan sekolah.
2.   Mengasuh, memberi strategi pemecahan masalah, penyalahgunaan zat, dan topik lainnya yang berkaitan dengan sekolah sehat.
3.    Melakukan penelitian tentang instruksi yang efektif, manajemen perilaku, program-program sekolah alternatif, dan intervensi kesehatan mental.
4.   Intervensi langsung dengan siswa dan keluarga melalui konseling individu, kelompok pendukung, dan pelatihan keterampilan.
5.   Mengkomunikasikan hasil evaluasi psikologis untuk orang tua, guru, dan lain-lain sehingga mereka dapat memahami sifat kesulitan siswa dan bagaimana untuk melayani kebutuhan siswa.
6.    Bekerja dengan berbagai masalah emosional dan akademik mahasiswa.
7.    Melayani satu atau beberapa sekolah di daerah sekolah atau bekerja untuk sebuah pusat kesehatan mental masyarakat didalam lingkungan universitas.

3. GURU BK
       Memilki tugas sebagai berikut :
1. Penyusunan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling

2.   Koordinasi dengan Wali Kelas dalam rangka mengatasi masalah-masalah yang dihadapi anak didik tentang kesulitan belajar

3.  Memberikan layanan dan bimbingan kepada anak didik agar lebih berprestasi dalam kegiatan belajar

4.  Memberikan saran dan pertimbangan kepada anak didik dalam memperoleh gambaran tentang lanjutan pendidikan dan lapangan pekerjaan yang sesuai

5. Mengadakan penilaian pelaksanaan bimbingan dan konseling

6. Menyusun statistic hasil penilaian bimbingan dan konseling

7. Melaksanakan kegiatan analisis hasil evaluasi belajar

8. Menyusun dan melaksanakan program tindak lanjut bimbingan dan konseling

9. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan bimbingan dan koseling

  • FUNGSI SEKOLAH SEBAGAI AGENT OF CHANGE
Sekolah sebagai lembaga pembaharu (agent of change), yang mengintrodaksi perubahan pengetahuan, cara berpikir, pola hidup, kebiasaan, tata cara pergaulan, dan sebagainya. Di sekolah siswa siswi di didik  untuk memiliki pola kehidupan yang baik agar dapat diterima oleh masyarakat dengan baik dan menjadi warga negara yang baik juga. Jadi, tugas sekolahlah untuk merubah pola-pola tersebut tetapi dari individual sendiri pun harus mau juga untuk dididik agar semua tujuan tersebut tercapai. Selain itu, Dalam kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sekolah me-megang peranan penting sebagai agent of change untuk membawa perubahan-perubahan sosial, akan tetapi dalam norma-norma sosial, seperti keluarga, agama, filsafat bangsa, sekolah cenderung untuk mempertahankan yang lama dan dengan demikian mencegah terjadinya perubahan yang dapat mengancam keutuhan bangsa.

·         METODE YANG DIGUNAKAN DALAM SISTEM PENGAJARAN di SEKOLAH

          Berikut ini adalah metode-metode pengajaran di sekolah :
1.  Metode ceramah adalah sebuah bentuk interaksi melalui penerangan dan penuturan secara lisan oleh seseorang guru terhadap kelasnya. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan urainnya, guru dapat menggunakan alat-alat bantu, seperti gambar- gambar dan yang paling utama adalah bahasa lisan. Metode ceramah adalah metode mengajar yang sampai saat ini masih mendominasi atau paling banyak di gunakan guru dalam dunia pendidikan.
 2. Metode Belajar Mengajar ‘Tanya Jawab’
Metode tanya jawab ialah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru ke siswa dan begitu juga sebaliknya.
Metode ini banyak digunakan dalam proses belajar mengajar, baik di lingkungan keluarga, masyarakat maupun sekolah. Dan metode ini merupakan salah satu teknik mengajar yang dapat membantu kekurangan- kekurangan pada metode ceramah, dikarenakan apabila suatu penjelasan guru yang belum dimengerti, maka siswa/anak didik dapat langsung menanyakan pada guru.
3.  Metode Belajar Mengajar ‘Pemberian Tugas’
Metode pemberian tugas adalah suatu cara dalam proses belajar mengajar di mana guru memberi tugas tertentu dan murid mengerjakannya, kemudian tugas tersebut dipertanggung jawabkan kepada guru. Dalam hal ini guru memberikan tugas pada murid untuk maju ke depan kelas untuk medemonstrasikan apa yang diajarkan guru.
Dalam pendidikan agama sering digunakan metode ini terutama dalam hal yang bersifat praktis, sehingga siswa mempunyai gambaran yang jelas tentang materi pelajaran yang telah diterimanya.

4. Metode Belajar Mengajar ‘Demostrasi/Praktek’
Metode Demostrasi atau praktik adalah metode mengajar yang menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana melakukan sesuatu kepada anak didik.
Metode ini digunakan untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses yang bersifat praktis, misalnya : Bagaimana cara yang benar dalam melaksanakan ibadah sholat, baik cara memulai, mengerjakan maupun cara mengakhiri shalat serta apa saja yang disunnahkan dan membatalkannya.

·         PERMASALAHAN YANG TERJADI di SEKOLAH
Kejenuhan adalah rasa yang sering timbul selain rasa malas. Baik itu pada siswa maupun pada Guru. Namun, lebih sering melanda siswa. Apalagi, jam pelajaran ekstra yang diletakkan di akhir pelajaran. Lapar, kantuk, dan lemahnya konsentrasi. Hal ini biasa terjadi, terutama pada sekolah-sekolah yang menerapkan sistem fullday dan bimbingan belajar. Kelas 9 dan XII misalnya, hampir setiap hari ketika dekat bulan ujian, mau tak mau mereka harus puas dengan seabrek soal untuk latihan.
 cara ngatasin rasa jenuh / bosen saat lagi belajar di kelas ada beberapa cara , berikut ini caranya :
  1. Belajar di Alam terbuka.                         

Cara belajar seperti ini paling banyak disukai. Sembari merasakan udara luar, ternyata lebih bisa berkonsentrasi dengan lebih santai dan segar.Agar dapat secara mudah memusatkan pikiran untuk memahami dan mempelajari  dan juga udara yang sejuk membuat konsentrasi lebih besar.
cara menghilangkan rasa jenuh/bosan saat belajar di sekolah ada beberapa caranya , berikut caranya :
  1. Belajar bersama teman 
Saat belajar di kelas ajak teman belajar bersama untuk memebahas pelajaran, diskusi dan lain-lain. Tapi jangan berbicara/mengobrol saat guru sedang menjelaskan pelajaran.
  1. Gunakan metode In door 
Di sekolah penerapan belajar diluar kelas /alam terbuka juga dapat diterapkan , tapi metode tersebut dapat digunakan hanya pada mata pelajaran tertentu seperti pada saat pelajaran biologi untuk pengamatan tumbuhan. 


·         KEDUDUKAN PSIKOLOGI SEKOLAH dalam ILMU PSIKOLOGI
Psikologi sekolah berusaha menciptakan situasi yang mendukung bagi anak didik dalam mengembangkan kemampuan akademik, sosialisasi, dan emosi yang bertujuan untuk membentuk mind set anak. Psikologi sekolah fokus pada teori belajar, metode pengajaran, motivasi, kognitif, emosional, dan perkembangan moral serta hubungan orangtua anak. Psikologi sekolah juga mendalami anak-anak dengan kebutuhan khusus. Ahli lain menambahkan bahwa psikologi sekolah berguna dalam penerapan prinsip-prinsip belajar dalam kelas, pengembangan dan pembaruan kurikulum, ujian dan evaluasi bakat dan kemampuan, sosialisasi proses dan interaksi proses itu dengan pendayagunaan kognitif dan penyelenggaraan pendidikan keguruan. Teoris dan peneliti lebih diidentifikasi sebagai psikolog pendidikan, sementara praktisi di sekolah lebih diidentifikasi sebagai psikolog sekolah

·         HAL-HAL YANG DI BERIKAN DALAM KAITANNYA DENGAN LAYANAN PSIKOLOGI SEKOLAH
Beberapa ketrampilan umum yang seharusnya dimiliki seorang psikolog sekolah adalah sebagai berikut :
  1. Menguasai dasar-dasar serta falsafah bimbingan dan konseling
  2. Mahir dan trampil dalam pengumpulan data dan interpretasinya (tes, wawancara, observasi, penggunaan inventori, dan sebagainya)
  3. Memahami teori dan dapat mempraktekkan konseling individual maupun kelompok
  4. Memahami teori perkembangan vokasional dan praktek atau penerapan bimbingan vokasional
  5. Mampu mempraktekkan etika profesi
  6. Mahir dalam statistic dan metode penelitian pendidikan
  7. Kaya akan informasi mengenai sistem pendidikan
  8. Terampil menangani kasus karena telah terlatih melalui magang atau program profesi dengan supervisi.



Jumat, 06 April 2012

TUGAS KELOMPOK 6
Pengaruh Pendidikan Terhadap Perkembangan Anak Prasekolah

Menurut kelompok kami, Pendidikan pra sekolah sangat berpengaruh terhadap terhadap perkembangan fisik, kognitif, sosial dan emosi anak.  
Sebelumnya kami kami akan memaparkan pengertian pendidikan prasekolah itu sendiri, Apa itu pendidikan prasekolah???

Pendidikan pra sekolah atau Pendidikan Anak Usia Dini/PAUD adalah istilah yang merujuk pada pendidikan yang ditujukan bagi anak-anak usia 5 tahun ke bawah. Pendidikan pra sekolah merupakan pendidikan yang penting bagi anak. Inilah sebabnya mengapa pendidikan pra sekolah harus dianggap secara serius untuk dipertimbangkan.
            Pada dasarnya pendidikan pra sekolah merupakan salah satu bagian penting dalam hidup anak karena merupakan pengalaman pendidikan dasar pertama yang diperoleh anak dan dasar bagi sosialisasi dan pengalaman hidup bersama orang lain di luar lingkungan keluarganya.


·  Perkembangan Fisik Anak Prasekolah
Aktifitas fisik yang dilakukan anak-anak, seperti olahraga, berlari, menari, bernyanyi, loncat, dan lain sebagainya memberi pengaruh besar terhadap perkembangan fisik anak prasekolah. Pada usia anak prasekolah ini, pertumbuhan fisik anak sangatlah penting, melalui lingkungan sekolah anak Kebutuhan terhadap pertumbuhan fisik anak dapat terpenuhi. Keaktifan anak akan semakin besar pada masa ini, anak akan semangat dalam kegiatan-kegiatan yang melibatkan anggota tubuh mereka, hal ini baik, karena keaktifan anak dalam bergerak berperan dalam perkembangan motorik anak, dan lingkungan sekolah akan lebih dapat untuk mengarahkan aktifitas yang lebih bermanfaat dan menyenangkan untuk anak.
  • Perkembangan Kognitif Anak Prasekolah
Proses kognitif penting dalam perkembangan anak karena berhubungan dengan proses mental dari fungsi intelektual. Hubungan kognisi dengan proses mental disebut sebagai aspek kognitif. Anak prasekolah keingintahuannya sangat besar, dengan banyaknya kegiatan yang anak lakukan di lingkungan sekolahnya, anak memiliki kesempatan untuk mengembangkan kognitifnya dengan lebih baik. Anak prasekolah juga sudah mulai terampil dalam berbahasa. Dalam proses pembelajaran seringkali anak dihadapkan kepada persoalan-persoalan yang menuntut adanya pemecahan. Kegiatan itu mungkin dilakukan anak secara fisik, seperti mengamati penampilan obyek yang berupa wujud atau karakteristik dari obyek tersebut. Tetapi lebih lanjut anak dituntut untuk menanggapinya secara mental melalui kemampuan berfikir, khususnya mengenai konsep, kaidah atau prinsip atas obyek masalah dan pemecahannya. Ini berarti aktivitas dalam belajar tidak hanya menyangkut masalah fisik semata, tetapi yang lebih penting adalah keterlibatannya secara mental yaitu aspek kognitif yang berhubungan dengan fungsi intelektual.
                                                                          
·  Perkembangan Sosial Anak Prasekolah
            Pendidikan prasekolah selain mendidik anak sambil bermain, umumnya juga berfokus pada pengembangan kemandirian, kedisiplinan, dan yang paling penting adalah kehidupan sosial pada anak. Manfaatnya adalah mengajarkan bagaimana hidup bermasyarakat sambil bermain bersama teman-teman lainnya. Umumnya anak memiliki satu atau dua sahabat, tetapi sahabat ini cepat berganti, mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang sahabat dari jenis kelamin yang berbeda. Dalam pembelajaran anak akan belajar bersosialisasi dengan baik walau terkadang anak-anak ini masih egosentris, namun jiwa sosial anak akan lebih terasah, anak mulai berbagi dengan teman-temannya, dan diharapakan perilaku ini akan menjadi kebiasaan yang baik sampai dirumah bukan hanya di lingkungan sekolah.
  • Perkembangan Emosi Anak Prasekolah
Anak-anak pada masa ini sangat eksperisif dalam menunujukkan emosinya. Mereka akan memperlihatkan emosi mereka dengan berbagai cara, contohnya dengan marah ataupun menangis. Anak- anak ini juga memiliki rasa iri hati, misalnya saja, dalam lingkungan sekolah anak-anak ini sering meperebutkan perhatian dari guru. Dalam lingkungan sekolah, anak-anak ini akan dididik untuk mengembangkan emosi mereka dengan baik, dengan bimbingan yang penuh kelembutan dan kooperatif, dapat mengembangkan emosi kearah positif, jika emosi anak dapat dikembangkan dengan baik, anak akan menunjukkan hal-hal yang posittif, anak akan berekspresi dengan lebih positif juga.
  

Demikianlah hasil diskusi kelompok kami, mohon maaf jika ada kekurangan serta kesalahan, terimakasih...:)
Sumber :
 
www.duniapsikologi.com

Senin, 02 April 2012

pendidikan pra sekolah, pentingkah???

KOMPAS.com - Pendidikan yang diwajibkan pemerintah memang sekolah dasar. Hal ini tak jarang membuat para orang tua akhirnya berpikir untuk menyekolahkan anak mereka dari sekolah dasar saja. Namun, pendidikan sebaiknya tidak hanya dimulai ketika usia "formal" sang anak untuk mengenyam sekolah dasar sudah mencukupi. Karena, pendidikan anak sebenarnya sudah diawali semenjak lahir.

 Sadar atau tidak, kita sering bercanda dengan bayi yang baru lahir, dan ini sebenarnya adalah proses mendidik anak. Usia 0-2 bulan merupakan periode golden age, dimana otak anak akan mulai berkembang.
Mendidik anak dengan cara yang benar pada masa-masa ini akan membuat anak terbiasa untuk belajar dan mulai mengenal lingkungan sekitarnya sedikit demi sedikit.

 Di usia sekitar 18 bulan-4 tahun, otak anak pun akan turut berkembang dan memiliki rasa ingin tahu yang semakin besar. Di usia ini, anak-anak sudah mulai mulai bisa bicara per kalimat, dan sudah mengenal banyak hal. Namun, sayangnya jika tak diarahkan dengan benar, pengetahuan anak tak akan bertambah. "Di usia ini, anak sudah mulai paham dengan berbagai hal di sekitarnya, cara berkomunikasinya pun sudah berkembang. Sayang sekali jika harus terhambat karena penanganan yang kurang tepat," tukas Lely Tobing, Direktur Twinkle Stars, saat open house di lembaga pendidikannya di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (10/9/2011). Di sinilah letak pentingnya pendidikan prasekolah.

 Di lingkungan prasekolah, otak anak distimulasi untuk siap belajar di jenjang selanjutnya, kemandirian mereka dilatih dalam format bermain yang terarah. "Bermain juga merupakan salah satu mediator untuk mendapatkan informasi dengan rileks dan menyenangkan untuk anak," tambah Lely. Dengan adanya pendidikan prasekolah, anak-anak mulai usia 18 bulan-6 tahun dididik untuk belajar berbagai hal sesuai dengan usia dan kemampuan perkembangan otaknya. Mereka juga dilatih untuk mempersiapkan diri memasuki masa sekolah. Misalnya, di usia 3 tahun, anak yang mengikuti pendidikan prasekolah sudah diperkenalkan dengan alat tulis, dan cara menggunakannya.

 Dengan demikian, ketika sudah duduk di sekolah dasar, ia sudah mengerti cara memegang alat tulis dan menulis dasar. Sehingga, biasanya anak yang mendapatkan pendidikan prasekolah lebih siap melanjutkan proses belajarnya. Pendidikan prasekolah selain mendidik anak sambil bermain, umumnya juga berfokus pada pengembangan kemandirian, kedisiplinan, dan yang paling penting adalah kehidupan sosial pada anak. Di sini, anak-anak juga diajarkan bagaimana hidup bermasyarakat sembari bermain berkelompok dan teman-teman lainnya. "Dengan demikian, anak-anak bisa mengambil pelajaran bahwa manusia hidup bersama dengan manusia lainnya, dan harus saling membantu serta bisa hidup mandiri," tukasnya.

CIRI-CIRI ANAK PRA SEKOLAH ATAU TK

Ciri-ciri Anak Prasekolah atau TK Ciri Anak Prasekolah atau TK – Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial, dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan tradisi. Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau bimbingan orang tua terhadap anak dalam mengenalkan berbagai aspek kehidupan sosial, atau norma- norma kehidupan bermasyarakat. Anak Prasekolah atau TK Dalam proses perkembanganya ada ciri-ciri yang melekat dan menyertai periode anak tersebut. Menurut Snowman (1993 dalam Patmonodewo, 2003) mengemukakan ciri-ciri anak prasekolah (3-6 tahun) yang biasanya ada TK.

Ciri-ciri anak TK dan prasekolah yang dikemukakan meliputi aspek fisik, sosial, emosi dan kognitif.

1) Ciri Fisik Anak Prasekolah Atau TK.
  • Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan dengan anak yang berada dalam tahapan sebelumnya.
  •  Anak prasekolah umumnya aktif. Mereka telah memiliki penguasaan atau kontrol terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri. Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang cukup, seringkali anak tidak menyadari bahwa mereka harus beristirahat cukup. Jadwal aktivitas yang tenang diperlukan anak. 
  • Otot-otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari kontrol terhadap jari dan tangan. Oleh karena itu biasanya anak belum terampil, belum bisa melakukan kegiatan yang rumit seperti misalnya, mengikat tali sepatu. 
  • Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan pandangannya pada obyek-obyek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya koordinasi tangan masih kurang sempurna. Walaupun tubuh anak lentur, tetapi tengkorak kepala yang melindungi otak masih lunak (soft). 
  • Hendaknya berhati-hati bila anak berkelahi dengan teman-temannya, sebaiknya dilerai, sebaiknya dijelaskan kepada anak-anak mengenai bahannya. walaupun anak lelaki lebih besar, anak perempuan lebih terampil dalam tugas yang bersifat praktis, khususnya dalam tugas motorik halus, tetapi sebaiknya jangan mengkritik anak lelaki apabila ia tidak terampil, jauhkan dari sikap membandingkan anak lelaki-perempuan, juga dalam kompetisi ketrampilan seperti apa yang disebut diatas. 
2) Ciri Sosial Anak Prasekolah atau TK
  • Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat, tetapi sahabat ini cepat berganti, mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang sahabat dari jenis kelamin yang berbeda. 
  • Kelompok bermain cenderung kecil dan tidak terorganisasi secara baik, oleh karena kelompok tersebut cepat berganti-ganti. Anak lebih mudah seringkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih besar. Parten (1932) dalam social participation among praschool children melalui pengamatannya terhadap anak yang bermain bebas di sekolah, dapat membedakan beberapa tingkah laku sosial:
 a) Tingkah laku unoccupied anak tidak bermain dengan sesungguhnya. Ia mungkin berdiri di sekitar anak lain dan memandang temannya tanpa melakukan kegiatan apapun.
 b) Bermain soliter anak bermain sendiri dengan menggunakan alat permainan, berbeda dari apa yang dimainkan oleh teman yang berada di dekatnya, mereka berusaha untuk tidak saling berbicara.
c) Tingkah laku onlooker anak menghasilkan tingkah laku dengan mengamati. Kadang memberi komentar tentang apa yang dimainkan anak lain, tetapi tidak berusaha untuk bermain bersama.
 d) Bermain pararel anak-anak bermain dengan saling berdekatan, tetapi tidak sepenuhnya bermain bersama dengan anak lain, mereka menggunakan alat mainan yang sama, berdekatan tetapi dengan cara tidak saling bergantung.
e) Bermain asosiatif anak bermain dengan anak lain tanpa organisasi. Tidak ada peran tertentu, masing-masing anak bermain dengan caranya sendiri-sendiri.
 f) Bermain Kooperatif anak bermain dalam kelompok di mana ada organisasi. Ada pemimpinannya, masing-masing anak melakukan kegiatan bermain dalam kegiatan, misalnya main toko-tokoan, atau perang-perangan.

 3) Ciri Emosional Anak Prasekolah atau TK Anak TK cenderung mngekspreseikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut. Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan perhatian guru.

 4) Ciri Kognitif Anak Prasekolah atau TK
 Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari mereka senang berbicara, khususnya dalam kelompoknya, sebaiknya anak diberi kesempatan untuk berbicara, sebagian dari mereka dilatih untuk menjadi pendengar yang baik. Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi, minat, kesempatan, mengagumi dan kasih sayang. Ainsworth dan Wittig (1972) serta Shite dan Wittig (1973) menjelaskan cara mengembangkan agar anak dapat berkembang menjadi kompeten dengan cara sebagai berikut:
a) Lakukan interaksi sesering mungkin dan bervariasi dengan anak.
b) Tunjukkan minat terhadap apa yang dilakukan dan dikatakan anak.
c) Berikan kesempatan kepada anak untuk meneliti dan mendapatkan kesempatan dalam banyak hal. Berikan kesempatan dan dorongan maka untuk melakukan berbagai kegiatan secara mandiri.
a) Doronglah anak agar mau mencoba mendapatkan ketrampilan dalam berbagai tingkah laku.
b) Tentukan batas-batas tingkah laku yang diperbolehkan oleh lingkungannya.
c) Kagumilah apa yang dilakukan anak.
d) Sebaiknya apabila berkomunikasi dengan anak, lakukan dengan hangat dan dengan ketulusan hati.